ersiksa karna perih dan ini semua begitu sakit
Kau buatku Jatuh dan bangkit
Memecahkan seluruh emosi dalam hati
Membakar amarah karna hati tak mengerti
Tak pernah sedikitpun terbayangkan
Melalui hari tanpa ada rasa itu
Kau inginkanku hapus semua kemegahan itu
Tapi kau tak inginku berubah karena kekecewaan
Awalnya buruk dan menjadi indah
Indah bagai purnama
Indah bagai suara pagi menghampiri
Indah seperti mimpi indah melingkupi tidur ini
Jelas saja aku tak bisa
Jelas saja itu tak mungkin
Jelas kan bahwa itu hanya mimpi
Biar hari ini tetap ku pada pendirianku tetap menggandeng tangan mu..
Agar sampai nanti ku tak menyesal untuk kedua kalinya
Agar sampai nanti kau mengerti sesungguh sungguhnya hati ini
Karena ku tetap begini
Menunggu dan tetap menunggu..
Selasa, 11 November 2014
Sayang kau tak menyadarinya
Bibir ini terasa ingin marah saja..
Setiap ada sedikit cahayamu merasuk..
Menusuk setiap masalalu..
Merasuk setiap detiknya kalbu..
Aku ingin sekali memberitahumu..
Walau waktu sudah jauh berlari..
Menepis hari menutup masa..
Dan semua jejak yang hanya dapat dikenang..
Kau terlalu dalam tersandung rasa..
Menusuk jiwa dalamnya cinta..
Dan kuharap tak sebodoh dahulu..
Dan kuharap tak seperih dahulu..
Karena semua yang kau ucap dulu..
Itu tak sama akan hari ini..
Mudamu lebih suka mencari perbedaan..
Dan emosimu lebih dari hatimu..
Kau memecah segala rasa..
Dan menghempaskan kebodohan penantian..
Kuharap kau tak merasakannya..
Kawan..
Kau terlalu sedikit mengerti realita..
Bukan karna dia raja, tapi karna dia tak pantas untuk malaikat sepertimu..
Setiap ada sedikit cahayamu merasuk..
Menusuk setiap masalalu..
Merasuk setiap detiknya kalbu..
Aku ingin sekali memberitahumu..
Walau waktu sudah jauh berlari..
Menepis hari menutup masa..
Dan semua jejak yang hanya dapat dikenang..
Kau terlalu dalam tersandung rasa..
Menusuk jiwa dalamnya cinta..
Dan kuharap tak sebodoh dahulu..
Dan kuharap tak seperih dahulu..
Karena semua yang kau ucap dulu..
Itu tak sama akan hari ini..
Mudamu lebih suka mencari perbedaan..
Dan emosimu lebih dari hatimu..
Kau memecah segala rasa..
Dan menghempaskan kebodohan penantian..
Kuharap kau tak merasakannya..
Kawan..
Kau terlalu sedikit mengerti realita..
Bukan karna dia raja, tapi karna dia tak pantas untuk malaikat sepertimu..
Langganan:
Postingan (Atom)